BAB : WAJIB BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULULLAH SERTA MENJALANKAN SEMUA SYARIAT AGAMA
8 Agustus, 2009 — rakean bagus minda raksadipa10. Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika utusan dari Abdul-Qais datang kepada Nabi saw. ditanya: Utusan siapakah kalian? Jawab mereka: Rabi’ah. Maka disambut oleh Nabi saw.: Selamat datang rombongan utusan yang tidak kecewa dan tidak menyesal. Lalu mereka bertanya: Ya Rasulullah, kami tidak dapat datang kepadamu kecuali dalam bulan haram (Rajab, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharam), sebab diantara kami dengan kamu ada suku kafir dari Mudhar (yakni yang selalu merampok di jalanan), karena itu ajarkan pada kami ajaran yang jelas terperinci untuk kami beritakan pada orang-orang yang di belakang kami, dan dapat memasukkan kami ke surga, mereka juga menanyakan tentang minuman.
Maka Nabi saw. menyuruh mereka empat perkara dan mencegah dari empat perkara: Menyuruh beriman kepada Allah saja. Lalu ditanya: Apakah kalian mengerti apakah iman kepada Allah saja itu? Jawab mereka: Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Maka sabda Nabi saw.: Percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa bulan Ramadhan, dan memberikan seperlima dari hasil ghanimah, dan melarang mereka membuat minuman dalam gentong, atau dibuat dalam labu, atau melubangi batang pohon, atau bejana yang dicat dengan tir. Kemudian Nabi saw. bersabda: Ingatlah semua itu dan sampaikan pada orang-orang yang dibelakanmu. (Bukhari, Muslim)
Dalam riwayat Muslim, ada tambahan: Bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al-Asyaj: Sesungguhnya engkau memiliki dua sifat yang disukai oleh Allah, yaitu kesabaran dan ketenangan.
Riwayatnya ketika utusan itu telah sampai ke kota Madinah maka semua rombongan segera pergi kepada Rasulullah saw. kecuali Al-Asyaj, yang tenang-tenang berganti pakaian dan memperbaiki dirinya, baru ia menghadap kepada Rasulullah saw. Dan ketika Rasulullah saw. bertanya pada rombongan: Apakah kamu mewakili kaummu? Jawab mereka: Ya. Tetapi Al-Asyaj berkata: Ya Rasulullah, kami akan berbaiat mengenai diri kami, kemudian bila kembali kami akan menyampaikan ajaran-ajaranmu kepada kaum kami, maka siapa yang menurut, termasuk pada golongan kami, dan yang tidak maka terserah. Maka Nabi saw. memuji Al-Asyaj; Sungguh engkau memiliki dua sifat yang disukai oleh Allah yaitu ketenangan dan kesabaran.
11. Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. mengutus Muadz bin Jabal r.a. ke Yaman, beliau berpesan: Engkau akan menghadapi orang-orang ahli kitab, karena itu pertama yang harus engkau ajarkan kepada mereka adalah tauhid dalam beribadah kepada Allah, maka bila mereka telah mengerti benar, bari tahukanlah pada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu tiap sehari semalam, dan bila mereka telah mengerjakan itu, beritakan pada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan zakat harta untuk diberikan kepada fakir miskin mereka, maka bila mereka taat pada itu, maka engkau terima dari mereka, dan berhati-hati jangan mengambil milik kesayangan mereka. (Bukhari, Muslim)
12. Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. mengutus Mu’adz r.a. ke Yaman beliau berpesan kepadanya: Berhati-hatilah terhadap doanya orang yang teraniaya, sebab antara dia dengan Allah tidak ada hijab (penghalang). (Bukhari, Muslim)
Maka Nabi saw. menyuruh mereka empat perkara dan mencegah dari empat perkara: Menyuruh beriman kepada Allah saja. Lalu ditanya: Apakah kalian mengerti apakah iman kepada Allah saja itu? Jawab mereka: Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Maka sabda Nabi saw.: Percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa bulan Ramadhan, dan memberikan seperlima dari hasil ghanimah, dan melarang mereka membuat minuman dalam gentong, atau dibuat dalam labu, atau melubangi batang pohon, atau bejana yang dicat dengan tir. Kemudian Nabi saw. bersabda: Ingatlah semua itu dan sampaikan pada orang-orang yang dibelakanmu. (Bukhari, Muslim)
Dalam riwayat Muslim, ada tambahan: Bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al-Asyaj: Sesungguhnya engkau memiliki dua sifat yang disukai oleh Allah, yaitu kesabaran dan ketenangan.
Riwayatnya ketika utusan itu telah sampai ke kota Madinah maka semua rombongan segera pergi kepada Rasulullah saw. kecuali Al-Asyaj, yang tenang-tenang berganti pakaian dan memperbaiki dirinya, baru ia menghadap kepada Rasulullah saw. Dan ketika Rasulullah saw. bertanya pada rombongan: Apakah kamu mewakili kaummu? Jawab mereka: Ya. Tetapi Al-Asyaj berkata: Ya Rasulullah, kami akan berbaiat mengenai diri kami, kemudian bila kembali kami akan menyampaikan ajaran-ajaranmu kepada kaum kami, maka siapa yang menurut, termasuk pada golongan kami, dan yang tidak maka terserah. Maka Nabi saw. memuji Al-Asyaj; Sungguh engkau memiliki dua sifat yang disukai oleh Allah yaitu ketenangan dan kesabaran.
11. Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. mengutus Muadz bin Jabal r.a. ke Yaman, beliau berpesan: Engkau akan menghadapi orang-orang ahli kitab, karena itu pertama yang harus engkau ajarkan kepada mereka adalah tauhid dalam beribadah kepada Allah, maka bila mereka telah mengerti benar, bari tahukanlah pada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu tiap sehari semalam, dan bila mereka telah mengerjakan itu, beritakan pada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan zakat harta untuk diberikan kepada fakir miskin mereka, maka bila mereka taat pada itu, maka engkau terima dari mereka, dan berhati-hati jangan mengambil milik kesayangan mereka. (Bukhari, Muslim)
12. Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. mengutus Mu’adz r.a. ke Yaman beliau berpesan kepadanya: Berhati-hatilah terhadap doanya orang yang teraniaya, sebab antara dia dengan Allah tidak ada hijab (penghalang). (Bukhari, Muslim)
BAB : RUKUN ISLAM LIMA
7 Agustus, 2009 — rakean bagus minda raksadipa9. Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Islam didirikan di atas lima perkara :
- Percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.
- Mendirikan Shalat
- Mengeluarkan zakat
- Haji ke Baitullah jika kuat perjalanannya
- Puasa bulan Ramadhan.
BAB : IMAN YANG DAPAT MEMASUKKAN KE SURGA
6 Agustus, 2009 — rakean bagus minda raksadipa7. Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata: Seorang Badui menghadang Nabi saw. di tengan jalan, lalu memegang kendali unta kendaraan Nabi saw. dan bertanya: Ya Rasulullah, beritakan kepadaku amal yang dapat memasukkan aku ke surga. Maka sahabat bertanya-tanya: Mengapa, mengapa orang itu? Jawab Nabi saw.: Ada kepentingannya. Lalu Nabi saw. menjawab: Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, dan menunaikan (mengeluarkan) zakat dan menghubungi famili (kerabat). Kemudian Nabi saw. berkata padanya: Lepaskan kendali unta itu. (Bukhari, Muslim)
8. Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang Badui datang bertanya kepada Nabi saw.: Tunjukkan kepadaku amal bila aku kerjakan aku dapat masuk surga! Jawab Nabi saw.: Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat yang fardlu (wajib), menunaikan zakat yang fardlu, dan puasa bulan Ramadhan. Lalu Badui itu berkata: Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, aku tidak akan melebihi dari itu. Maka ketika ia telah pergi, Nabi saw. bersabda kepada sahabatnya: Siapa yang ingin melihat seorang ahli surga, maka lihatlah orang itu. (Bukhari, Muslim)
8. Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang Badui datang bertanya kepada Nabi saw.: Tunjukkan kepadaku amal bila aku kerjakan aku dapat masuk surga! Jawab Nabi saw.: Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat yang fardlu (wajib), menunaikan zakat yang fardlu, dan puasa bulan Ramadhan. Lalu Badui itu berkata: Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, aku tidak akan melebihi dari itu. Maka ketika ia telah pergi, Nabi saw. bersabda kepada sahabatnya: Siapa yang ingin melihat seorang ahli surga, maka lihatlah orang itu. (Bukhari, Muslim)
Bismillahirrahmanirrahim
6 Agustus, 2009 — rakean bagus minda raksadipaMohon maaf bagi akhi & ukhti pengunjung blog ini jika saya sudah mengecewakan kalian semua.
Ternyata memang susah untuk tetap konsisten dalam kebaikan.
Sekian lama saya absen dari Blog ini.
InsyaAllah, dengan izinNya, mulai malam ini dan selanjutnya, akan saya teruskan Blog ini sehingga menjadi lengkap satu buku.
Saran & comment dari akhi & ukhti sekalian akan saya perhatikan.
terutama penyajian hadist dalam tulisan arabnya, saya akan coba cari cara untuk bisa memuatnya berdampingan dengan artinya.
Ternyata memang susah untuk tetap konsisten dalam kebaikan.
Sekian lama saya absen dari Blog ini.
InsyaAllah, dengan izinNya, mulai malam ini dan selanjutnya, akan saya teruskan Blog ini sehingga menjadi lengkap satu buku.
Saran & comment dari akhi & ukhti sekalian akan saya perhatikan.
terutama penyajian hadist dalam tulisan arabnya, saya akan coba cari cara untuk bisa memuatnya berdampingan dengan artinya.
BAB : SHALAT LIMA WAKTU SALAH SATU RUKUN ISLAM
1 Februari, 2008 — rakean bagus minda raksadipa6. Thalhah bin Ubaidillah r.a. berkata : Seorang dari Najed datang kepada Nabi saw. sedang ia terurai rambutnya, lalu ia mendekat kepada Nabi saw., dengung suaranya dapat didengar tetapi tidak dapat ditangkap (dimengerti) apa yang dikatakannya tiba-tiba ia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah saw. bersabda : Lima kali shalat dalam sehari semalam. Ia bertanya : Apakah ada kewajiban bagiku selain itu ? Jawab Nabi saw. : Tidak, kecuali jika anda akan shalat sunah. Lalu Nabi saw. bersabda : Dan puasa pada bulan Ramadhan. Orang itu bertanya : Apakah ada lagi puasa yang wajib atasku selain itu ? Jawab Nabi saw. : Tidak, kecuali jika anda puasa sunah. Lalu Nabi saw. menerangkan kewajiban zakat. Maka ia bertanya : Apakah ada kewajiban selain itu ? Jawab Nabi saw. Tidak, kecuali jika anda bershadaqah sunah. Maka pergilah orang itu, sambil berkata : Demi Allah aku tidak akan melebihi atau mengurangi dari itu. Maka Rasulullah saw. bersabda : Sungguh bahagia ia jika benar-benar (yakni dalam ucapannya tidak akan mengurangi atau melebihi itu). (Bukhari, Muslim).
BAB : IMAN
1 Februari, 2008 — rakean bagus minda raksadipa5. Abu Hurairah ra. berkata : Pada suatu hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya : Apakah iman ? Jawab Nabi saw. : Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya, perjumpaan dengan Allah, Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari bangkit dari kubur. Lalu ditanya : Apakah Islam ? Jawab Nabi saw.: Islam ialah menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan puasa di bulan Ramadhan. Lalu bertanya : Apakah Ihsan? Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya, maka jika engkau tidak melihatNya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. Lalu dia bertanya : Bilakah hari kiamat ? Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya, tetapi aku memberitakan padamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung. Persoalan ini termasuk dalam lima macam perkara yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, yang tersebut dalam ayat :
“Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorangpun yang mengetahui dimanakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui sedalam-dalamnya.”
Kemudian pergilah orang itu. Lalu Nabi saw. menyuruh sahabat : Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda : Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia. (Bukhari, Muslim).
“Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorangpun yang mengetahui dimanakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui sedalam-dalamnya.”
Kemudian pergilah orang itu. Lalu Nabi saw. menyuruh sahabat : Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda : Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia. (Bukhari, Muslim).
BAB : BERAT DOSA ORANG YANG BERDUSTA ATAS NAMA RASULULLAH SAW.
1 Februari, 2008 — rakean bagus minda raksadipa1. Ali r.a. berkata : Nabi saw. bersabda : Kalian jangan berdusta atas namaku, maka sesungguhnya siapa yang berdusta atas namaku pasti masuk neraka. (Bukhari, Muslim).
2. Anas r.a. berkata : Sesungguhnya yang menahan diriku memperbanyak riwayat hadist kepadamu adalah karena Nabi saw. bersabda : Siapa yang berdusta atas namaku, maka ia menyiapkan tempatnya dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
3. Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi saw. bersabda : Siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah menyiapkan tempatnya di dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
4. Al-Mughirah ra. berkata : Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda : Sesungguhnya berdusta kepada siapapun, tidak sama dengan berdusta atas namaku, siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaknya menyiapkan tempatnya di neraka. (Bukhari, Muslim).
2. Anas r.a. berkata : Sesungguhnya yang menahan diriku memperbanyak riwayat hadist kepadamu adalah karena Nabi saw. bersabda : Siapa yang berdusta atas namaku, maka ia menyiapkan tempatnya dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
3. Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi saw. bersabda : Siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah menyiapkan tempatnya di dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
4. Al-Mughirah ra. berkata : Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda : Sesungguhnya berdusta kepada siapapun, tidak sama dengan berdusta atas namaku, siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaknya menyiapkan tempatnya di neraka. (Bukhari, Muslim).
BAB : NIAT
31 Januari, 2008 — rakean bagus minda raksadipaSesungguhnya tiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan yang dianggap bagi tiap manusia apa yang ia niatkan. Maka yang hijrahnya tulus ikhlas menurut kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrah itu diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan siapa yang niat hijrahnya untuk dunia (kekayaan) yang akan didapat (dikejar), atau wanita yang akan dikawin, maka hijrah itu terhenti pada niat hijrah yang ia tuju. (Bukhari, Muslim)
Bismillahirrahmanirrahim
31 Januari, 2008 — rakean bagus minda raksadipa Puja dan puji hanya untuk ALLAH semata, pencipta manusia dan alam semesta.Shalawat dan salam bagi Rasul akhir zaman, NabiAllah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang istiqamah hingga akhir zaman.
Dengan kata Bismillahirrahmanirrahim,
InsyaAllah, saya akan mencoba memuat Kumpulan Hadist Bukhori Muslim dalam Blog ini.
Hadist ini disalin dari buku : Al-Lu’lu’ wal Marjan (Mutiara Hadist yang disepakati BUKHARI dan MUSLIM) Karya Muhammad Fu’ad Abdul Baqi dan Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia oleh H. Salim Bahreisy.
Semoga Allah senantiasa memberikan kelapangan waktu dan kemauan bagi saya agar saya dapat secara konsisten memposting hadist ini setiap hari.
Semoga Blog ini dapat menebar manfaat bagi umat.
Wassalam
Sumber
http://bukharimuslim.wordpress.com/page/30/